Arsip

Archive for the ‘Managemen Keuangan’ Category

Duta Besar Kanada: Aceh Prospek untuk Investasi

BANDA ACEH – Duta Besar Kanada, Mackenzie Clugston, menilai Aceh termasuk salah satu daerah yang memiliki prospek untuk investasi. Indikasi itu ia lihat dari kondisi Aceh saat ini yang sudah aman dan memiliki sumber daya alam cukup besar, yang belum diolah secara maksimal.

“Bagaimana cara untuk menarik investor bisa menanamkan modalnya di daerah sangat tergantung dari pemerintah dan masyarakatnya,” ujar Mackenzie kepada wartawan usai melakukan pertemuan tertutup selama dua jam dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Rabu (9/2).

Menurut Mackenzie, rakyat dan pemerintah Kanada sangat berempati kepada masyarakat Aceh, terutama pascabencana tsunami. Buktinya pemerintah Kanada sudah memberi bantuan untuk Aceh sebesar 2 juta dollar. Baca selengkapnya…

Penyaluran Kredit di Aceh Naik Rp. 1,3 Triliun

BANDA ACEH – Penyaluran kredit perbankan di Aceh sepanjang tahun 2010 mengalami kenaikan yang signifikan. Pemimpin Bank Indonesia (BI) Banda Aceh, Mahdi Muhammad, menyebutkan, kredit tersalur mencapai Rp 15,7 triliun, naik sebesar Rp 3,1 triliun (25,6 persen) dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,6 triliun.

Kenaikan penyaluran kredit tersebut ternyata juga ikut mendorong meningkatnya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) dari sebelumnya 2,4 persen menjadi 4,88 persen. Artinya, bila dihitung dari total penyaluran kredit, maka NPL yang terjadi sekitar Rp 766 miliar.

“Kenaikan ini masih dalam batas aman yang ditetapkan BI sebesar 5 persen,” sebut Mahdi Muhammad pada acara Pertemuan Tahunan Perbankan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang berlangsung di Aula BI Banda Aceh, Selasa (25/1) malam.

Menurut Mahdi, kenaikan pembiayaan kredit perbankan tersebut patut diberikan apresiasi, terutama perbankan syariah yang pada tahun 2010 telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, dimana seluruh indikator kinerja bank mengalami pertumbuhan positif.

Baca selengkapnya…

Marketing vs Selling

Marketing (Pemasaran):

  1. Tekanannya pada kebutuhan pembeli/pabrik.
  2. Produsen & pembeli merasa saling menguntungkan & membutuhkan.
  3. Orientasi perencanaan pada hasil jangka panjang: produk-produk baru danpertumbuhan pasar.

Selling (Penjualan) :

  1. Tekanan pada jumlah produk yang terjual
  2. Penjualan asal laku & sebanyak2nya
  3. Orientasi perencanaan  pada hasil jangka pendek: ada ketersediaan barang dan kepada siapa akan dijual

Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

Baca selengkapnya…

Prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

1. Pembagian kerja (Division of work)

2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

3. Disiplin (Discipline)

4. Kesatuan perintah (Unity of command)

5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

7. Penggajian pegawai

8. Pemusatan (Centralization)

9. Hirarki (tingkatan)

10. Ketertiban (Order)

11. Keadilan dan kejujuran

12. Stabilitas kondisi karyawan

13. Prakarsa (Inisiative)

14. Semangat kesatuan, semangat korps

Sumber: wikipedia.com

Fungsi Manajemen

Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling).

1. Fungsi Perencanaan / Planning
• Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
• Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

Baca selengkapnya…

Kas Minimum

Setiap perusahaan tentu harus punya saldo kas dan bank, yang dapat dipergunakan kapan saja untuk kegiatan operasi perusahaan, baik untuk membeli bahan baku dan bahan penolong, untuk membayar perbaikan mesin, gaji karyawan, listrik, tilpon dan seterusnya. Jumlah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tiap-tiap bulan bisa sangat besar, tergantung pada besarnya perusahaan, besarnya penjualan dan besarnya biaya. Sayang orang sering lupa, bahwa disamping biaya-biaya yang harus dikeluarkan, juga ada arus dana masuk yang berasal dari penjualan, tagihan dan lain-lain. Pengeluaran tidak hanya dilakukan dari saldo kas dan bank saja, tetapi juga harus dilakukan penyesuaian terhadap perkiraan masuknya dana. Tiap-tiap perusahaan mempunyai ciri yang berbeda-beda dalam hal arus dana masuk dan arus dana keluar. Ada perusahaan yang arus dana masuknya jarang, tetapi arus dana keluarnya sering. Ada yang sebaliknya, yaitu arus dana masuknya sering, tetapi arus dana keluarnya jarang. Tentu ada juga yang masuk dan keluarnya sama seringnya dan yang tidak disuka oleh setiap perusahaan ialah kalau masuknya dan keluarnya jarang-jarang, karena itu berarti nafas perusahaan sudah tersendat. Perusahaan retail yang pemasukan dananya berlangsung terus bukan hanya tiap hari, tetapi bahkan tiap jam atau tiap menit,
bisa punya dana yang sangat besar, meskipun kita tahu pula, bahwa perusahaan juga pynya kewajiban untuk membayar supplier barang yang dijual. Bilamana pembayaran dilakukan secara tunai atau dengan kartu kredit yang pencairannya tidak terlalu lama, maka kecepatan pengumpulan dana bisa lebih besar dari pada kecepatan pembayaran kepada supplier, dengan akibat kas dan bank yang besar, diimbangi dengan hutang dagang yang sebanding.

Baca selengkapnya…

Manajemen Kas

Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

Likuiditas : Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.

Earning : Tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Perencanaan kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)
Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:

  1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
  2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll

Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur
Tujuan Perusahaan Menyimpan / Membutuhkan Kas

  • • Kebutuhan kas. Untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan.
  • • Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga. Untuk mengantisipasi aliran kas masuk / keluar yang tidak continue dan sulit untuk diperkirakan.
  • • Kebutuhan kas untuk berspekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar usaha pokok, dengan membeli efek
  • Saldo kompensasi, yaitu berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap berada di Bank dalam rekening gironya, dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Bank.

RASIO LEVEREGE

Rasio Leverage digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned

  1. Total Debt To Total Capital Assets : Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal (Aktiva)

(Setiap hutang baik utang lancar maupun jangka panjang sebesar Rp. 1 dijamin oleh jumlah modal atau aktiva  sebesar Rp. 0,23

2.  Total Debt To Equity Ratio : Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri

3.   Long Term Debt to Equity Ratio : Hutang jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri.

(Setiap hutang jangka panjang sebesar Rp. 1 di jamin oleh 0,09 modal sendiri)

4.  Times Interest Earned Ratio : Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Bunga Hutang Jangka Panjang.

Setiap Hutang jangka panjang sebesar Rp. 1 dijamin oleh keuntungan sebesar 9,17 kali)

Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.

Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.

Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Baca selengkapnya…